Sepeda Motor Matic
Pagi ini saya bersama teman hendak pergi ke salah satu dieler sepeda motor. Kami di sana melihat-lihat berbagai jenis sepeda motor. Di dieler ini rupanya sedang ada promo sepeda motor terbaru, yah mereka menamainya sepeda motor metic. Saya menyempatkan untuk bertanya tentang sepeda motor tersebut. Seorang seles girl yang cantik menjawab “iya kami sedang ada acara sepeda motor matic”. Lalu dalam hati saya bertanya apa itu sepeda motor matic, lalu apa bedanya dengan sepeda motor biasa yang ada di pasaran.
Sepeda motor metic adalah salah satu jenis dari banyak sepeda motor yang di buat. Sepeda motor ini memiliki beberapa perbedaan dengan sepeda motor konvensional biasa. Sepeda motor ini dibuat untuk memudahkan penggunya terutama untuk ibu-ibu yang kesulitan menggunakan sepeda motor konvensional yang menggunakan perpindahan gigi(perseneling). Salah satu yang paling mencolok adalah dengan di gantinya rantai dengan belt (sabuk) atau lebih kerennya di kenal dengan penggerak CVT. Perlu kita ketahui pada penggerak sepeda motor konvensional terdapat penggerak yang sering kita sebut dengan ratai. Rantai yang memiliki kelemahan yaitu dengan bunyi, telah diganti dengan belt pada sepeda motor ini. Kelebihan lain pada sepeda motor metic juga tidak terdapatnya pemindah gigi (perseneling).
Lalu bagaimana sebuah sepeda motor metic dapat bergerak? Sepeda motor jenis ini menggunakan putaran mesin, yang mana semua komponen CVT terdapat pada boks CVT atau secara kasat mata bentuknya adalah lengan ayun sebelah kiri motor matic kita, yang terlihat begitu besar dan berat. Disitu terdapat tiga komponen utama yaitu puly depan(Drive Pulley), puly belakang(Driven Pulley) dan v-belt. Puly depan dihubungkan ke crankshaft engine(kruk-as), sedangkan puly belakang dihubungkan ke as-roda. Yang menghubungkan puly depan dan puly belakang adalah v-belt.
Pada saat stationer atau putaran rendah, puly depan memiliki radius yang kecil dibandingkan dengan puly belakang atau rasio gigi ringan. Seiring dengan bertambahnya putaran mesin (rpm), maka puly depan radiusnya juga ikut membesar sedangkan puly belakang justru mengecil atau sama dengan rasio gigi berat. Untuk kerja v-belt hanya menghubungkan kedua puly tersebut agar dapat berjalan secara bergantian. Jadi saat puly depan membesar maka yang menyebabkan puly belakang mengecil adalah karena desakan dari v-belt, karena panjang v-belt selalu sama pada proses ini. Karena kerja CVT yang linear, maka mesin matik dapat menghasilkan akselerasi yang halus tanpa adanya kehilangan tenaga.
Post a Comment